Sumber Gambar : CNN |
Sentrailmu.com - Dalam beberapa tahun belakangan ini, para ahli berharap menemukan algoritma kecerdasan buatan (baca Inggris, AI : Artificial Intelligence) yang dapat membantu para penegak hukum untuk memprediksi kejahatan sebelum itu terjadi.
Awal pekan ini Hitachi menemukan teknologi yang konsen terhadap masalah ini. Salah perusahan platform Visualization menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk melacak, mengumpulkan dan menganalisis data yang berasal dari web ataupun offline untuk memprediksi kapan dan dimana kejahatan mungkin terjaddi.
Program Prediksi Kejahatan Hitachi dapat mengumpulkan informasi semisal dari tweet public dan trending topic yang memungkinkan mengarah pada prilaku yang mengancam. Program ini juga mengaitkan informasi seperti data cuaca dan sejarah para terduga.
Untuk menemukan di mana insiden terjadi, Hitachi menggunakan data lokasi dari platform media sosial dan informasi dari lembaga survey masyarakat, meliputi data plat nomor kenadaraan, CCTV, panggilan darurat ke polisi.
Program Hitachi memproses semua data tesebut secara real-time, kemudian memberikan sinyalemen kepada aparat penegak hukum untuk melakukan pemantauan. Area yang dicurigai ditandai oleh warna tertentu, semakin mencolok warna pada peta maka daerah tersebut memiliki kemungkinan besar terjadi tindakan kejahatan.
Tetapi bagi Darrin Lipscomb selaku CTO of Hitachi Data Systems' Public Safety and Visualization group, sehebat apapun program ini, program ini hanyalah sebatas alat bantu yang digunakan oleh para penegak hukum dan sampai kapan pun alat ini tidak akan menggantikan kinerja para penegak hukum dalam menyelidiki perkara. (AFA)
ConversionConversion EmoticonEmoticon